Netral

10:08 AM | with 0 Komentar »

Kata netral menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak). Kita sering mendengar kata-kata netral ini disaat telah terjadi perbedaan dalam suatu hal yang mengakibatkan terbentuknya beberapa kubu, dan pastinya selalu muncul kubu yang netral yaitu kubu yang tidak memihak kemanapun.

Sebenarnya Tuhan menciptakan segala sesuatu didunia ini adalah berpasangan mulai dari malam dengan siang, lelaki dengan perempuan, baik dengan buruk. Dari persoalan contoh pasangan diatas, lantas dimana posisi netral ? mari kita telaah lebih dalam sebagai berikut :


  1. Malam dengan siang, Malam adalah keadaan hari yang gelap karena matahari berada dibelahan dunia lainnya, siang adalah keadaan hari yang terang karena matahari tepat berada diatas. Posisi netral disini adalah keadaan pagi hari dan sore hari, pagi hari adalah keadaan hari yang gelap mulai menghilang dan matahari mulai muncul dan mulai menerangi hari. Sore hari adalah keadaan hari yang terang mulai mengilang dan matahari mulai tenggaelam dan hari akan mulai gelap.
  2. Baik dengan buruk, Baik adalah sikap yang dianjurkan oleh agama dan UUD , buruk adalah sikap yang dilarang oleh Agama dan UUD. Posisi netral disini adalah sikap yang cenderung buruk namun terlihat baik, dan sikap yang cenderung baik namun terlihat buruk.
  3. Lelaki dengan Perempuan, Lelaki adalah orang yang memiliki alat kelamin berupa penis, perempuan adalah orang yang memiliki alat kelamin berupa vagina. Posisi netral disini adalah orang Banci dan Waria, Banci adalah mereka laki-laki yang berperilaku seperti perempuan dan waria adalah perempuan yang berperilaku menjadi lelaki.

Dari contoh pemaparan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Netral ini adalah dapat dibagi menjadi 2 yaitu yang cenderung berpihak ke-A dan cenderung berpihak ke-B.

Lantas apa netral itu benar-benar ada ? Tentu saja ada, contohnya adalah angka 0, jelas angka 0 ini adalah bilangan netral, 0,1 0,2 adalah angka2 yang cenderung positif atau bahkan kita sebutnya adalah positif dan -0,1,-0,2 adalah angka2 yang cenderung negatif atau bahkan kita sebutnya adalah negatif. Namun angka 0 ini adalah benar-benar ada, dia adalah yang benar-benar tidak condong kemanapun, dalam kasus ini berarti yang netral itu ada 3 yaitu benar-benar netral, yang cenderung berpihak ke-A dan cenderung berpihak ke-B.

Ada anggapan bahwa sebenarnya netral itu tidak pernah ada, dan jika ada maka itu adalah sebuah kesalahan, ini adalah anggapan orang-orang yang tidak mau menerima pluraritas dan lantas langsung saja menganggap bahwa setiap yang netral itu salah. Ini adalah hal yang sangat mengganggu penulis dan penulis ingin mengupas dan mencoba mengajak para pembaca untuk menelaah apa makna sebenarnya dari kata netral, apakah netral itu adalah sebuah kesalahan ?

Baiklah, dengan tulisan yang singkat ini, pembaca semua akan diarahkan kepada alur logika berfikir penulis tentang memaknai kata Netral dan Posisi dimana kata netral itu berada. Dan dari pemaparan diatas kita bisa ambil sebuah teori alur logika berfikir yaitu Circle The Neutral dan Lines The Neutral. Logika berfikir seperti apa itu? Berikut akan dijelaskan lebih detail.

  1. Circle The Neutral, Perhatikan gambar dibawah ini !


    Pada gambar tersebut jelas terlihat keadaan netralnya yaitu pagi dan sore, namun pagi pun ada kecenderungan kemalam dan kecenderungan kesiang, begitupun sore ada kecenderungan kesiang dan kecenderungan kemalam. Namun antara pagi dan sore ada sebuah garis merah yang tidak condong kemana-mana, inilah yang disebut dengan netral yang sesungguhnya, seberapa kuatnyapun kita melakukan Zoom terhadap gambar itu, akan tetap kita temukan sebuah garis merah yang tidak condong kemana-mana dan itu adalah posisi netral yang sesungguhnya.
  2. Lines The Neutral, Perhatikan gambar dibawah ini !





    Pada gambar tersebut jelas terlihat keadaan netralnya yaitu lumayan ganteng dan lumayan jelak, namun ada sebuah garis merah yang benar-benar tidak memihak kemana saja itulah netral yang sesungguhnya dan itulah posisi netral yang sesungguhnya.

Netral yang sesungguhnya itu ada karena suatu keadaan yang simetris baik ganjil maupun genap. Penentuan netral ini haruslah memiliki batasan yang jelas misalnya kita mengacu ke gambar dibawah ini !



Coba perhatikan gambar garis merah, misalnya ada sebuah aturan yang menyebutkan bahwa 1 garis setelah dan sebelum garis merah adalah netral. Maka otomatis bidang yang ditunjuk oleh tanda panah tersebut bukanlah daerah netral.
Jadi apakah anda masih beranggapan bahwa netral itu tidak pernah ada ?

Alur logika berfikir diatas dapat diterapkan kepada kehidupan sehari-hari untuk menentukan dimana sebenarnya posisi kita sekarang dan akan bisa dijadikan sebagai evaluasi kemana sebenarnya kita harus melangkah, atau juga dapat kita jadikan sebagai skala penilaian terhadap orang lain, dan untuk mengukur dimana posisi mereka sebenarnya.

Sekarang ini posisi netral itu cenderung terlihat keren. Misalnya dalam pemilihan Gubernur disuatu daerah, terdapat beberapa orang yang jika ditanya “Siapa yang anda dukung?” maka akan menjawab “Oh.. Saya ini netral dan tidak mendukung siapa-siapa”. Jawaban ini terlihat keren bagi mereka.

Ada juga seorang remaja “netral” dengan statementnya “Saya ini netral, mau diajak apa saja bisa. Diajak pengajian, ok. Diajak minum miras ya ayo !!” Sungguh amat sangat terlihat keren. Memang benar netral itu keren.

Lantas apakah netral itu salah? Yang dapat menjawab pertanyaan ini adalah yang berwenang didalam sebuah persoalan tertentu misalnya, apakah Banci dan Waria itu salah? Menurut Islam untuk banci dan waria itu dibagi menjadi 2, yaitu :

  1. Kodratnya sejak lahir, seperti memiliki postur tubuh yang menyerupai wanita/lelaki, lisan yang apabila berbicara menyerupai wanita /lelaki dan lainnya namun sebenarnya dia adalah wanita/lelaki .
  2. Dilahirkan dengan normal seperti wanita/lelaki kemudian berusaha untuk berbicara, bergerak, bertabiat dan berhias seperti wanita/lelaki.

Keduanya adalah salah menurut Islam (hadist HR. Al-Bukhari no. 5885) kecuali untuk yang pertama yang mempunyai usaha untuk memperbaikinya dan berusaha menjadi diri yang sebenarnya walaupun usaha ini adalah bertahap.

Sekali lagi netral itu belum tentu salah, tergantung kepada yang berwenang didalam sebuah persoalan tertentu misalnya, Golput itu adalah sebuah kesalahan dan diatur didalam Undang-Undang.

Jadi apakah anda masih berfikir bahwa netral itu salah?

0 Komentar